Minggu, 15 Juli 2012

EKSIM (Dermatitis) / penyakit kulit

Definisi Eksim
Eksim atau Dermatitis adalah istilah kedokteran untuk kelainan kulit yang mana kulit tampak meradang dan iritasi. Peradangan ini bisa terjadi dimana saja namun yang paling sering terkena adalah tangan dan kaki. Jenis eksim yang paling sering dijumpai adalah eksim atopik atau dermatitis atopik. Gejala eksim akan mulai muncul pada masa anak anak umur diatas 2 tahun. Pada beberapa kasus, eksim akan menghilang dengan bertambahnya usia, namun tidak sedikit pula yang akan menderita seumur hidupnya. Dengan pengobatan yang tepat, penyakit ini dapat dikendalikan dengan baik sehingga mengurangi angka kekambuhan. Akan tetapi bila eksim tidak diobati akan mengakibatkan terjadinya borok dan bisa menjalar ke setiap kulit yang belum terinfeksi. Gejala sederhananya ditandai dengan timbulnya warna kemerahan pada kulit.
Eksim juga dapat muncul akibat alergi. Gangguan ini disebut eksim bila sudah menimbulkan bekas yang menghitam, tebal, gatal, dan seringkali kambuh. Eksim biasanya juga menyerang daerah tubuh tertentu, sedang alergi dapat menyerang seluruh tubuh atau berganti – ganti. Dengan mengamati secara cermat mengenai makanan, pakaian, tempat, obat, kosmetik, atau benda yang disentuh, anda akan dapat mengenali pencetus alergi yang anda alami. Dengan menghindari benda-benda atau pencetus alergi ini, anda dapat menghindari serangan gatal-gatal tersebut
Gejala Eksim
Gejala yang utama adalah rasa gatal. Terkadang rasa gatal sudah muncul sebelum ada tanda kemerahan pada kulit. Gejala kemerahan biasanya akan muncul pada wajah, lutut, tangan dan kaki, namun tidak menutup kemungkinan kemerahan muncul di daerah lain.
Daerah yang terkena akan terasa sangat kering, menebal atau keropeng. Pada orang kulit putih, daerah ini pada mulanya akan berwarna merah muda lalu berubah menjadi cokelat. Sementara itu pada orang dengan kulit lebih gelap, eksim akan mempengaruhi pigmen kulit sehingga daerah eksim akan tampak lebih terang atau lebih gelap.
Gejala atau tanda-tanda penyakit eksim adalah :
  1. Rasa panas dan dingin yang berlebihan pada bagian kulit yang terkena eksim.
  2. Rasa gatal terutama terasa pada malam hari.
  3. Akan tampak lepuhan-lepuhan kecil dan kulit bersisik yang keras pada permukaan kulit yang akan disertai dengan pembengkakan.
  4. Eksim akan sangat cepat sekali penularannya pada kulit yang lain.
  5. Eksim dapat dibedakan menjadi 2 yaitu eksim kering dan eksim basah. Eksim kering akan tampak pada kulitnya kering, bersisik, kemerah-merahan, kadang-kadang bengkak, dan terasa gatal. Sedangkan pada eksim basah kulitnya akan tampak merah, bengkak, melepuh, dan basah, timbul bintil-bintil yang mengandung air atau nanah yang menimbulkan rasa gatal.
  1. Daerah-daerah yang sering terjangkit penyakit eksim adalah : pada sela-sela jari tangan atau kaki, dan daerah-daerah lipatan tubuh, seperti sela paha, belakang lutut, pergelangan tangan, dan daerah sekitar leher. Penyakit eksim sering terjadi secara berulang-ulang atau kambuh, oleh karena itu harus diperhatikan untuk menghindari hal-hal atau bahan-bahan yang dapat menimbulkan alegi (alergen).
Penyebab Eksim
Penyebab dari eksim sebenarnya belum diketahui dengan pasti, namun beberapa ahli mencurigai eksim berhubungan dengan aktifitas daya pertahanan tubuh (imun) yang berlebihan. Hal ini menyebabkan tubuh mengalami reaksi berlebihan terhadap bakteri atau iritan yang sebenarnya tidak berbahaya pada kulit. Oleh karena itu, eksim banyak ditemukan pada keluarga dengan riwayat penyakit alergi atau asma.
Tiap tiap orang mempunyai pencetus eksim yang berbeda beda. Ada orang yang setelah memegang sabun atau deterjen akan merasakan gatal yang luar biasa, ada pula yang disebabkan oleh bahan atau alat rumah tangga yang lain. Gejala yang timbul pun bervariasi, ada yang gatalnya ringan tetapi rasa panas yang dominan, ada pula yang sebaliknya. Infeksi saluran nafas bagian atas atau flu juga bisa menjadi pencetus timbulnya eksim. Stress yang dialami penderita akan membuat gejala menjadi lebih buruk.
Meskipun penyembuhan eksim sangat sulit dilakukan, namun pada banyak kasus, pasien dapat mengurangi terjadinya kekambuhan dengan melakukan pengobatan yang tepat dan menghindari iritan/alergen yang menyebabkan eksim. Perlu diingat, penyakit ini tidak menular dan tidak akan menyebar dari satu orang ke orang yang lain.
Gaya hidup  ikut berperan penting lho dalam menyuburkan jamur Eksim pada kulit. Faktor luar yang menjadi pemicu utama berjangkitnya penyakit kulit seperti eksim ini adalah alam tropis Indonesia yang sangat panas dan lembab. Ini menyuburkan semua penyakit kulit, karena badan kita lebih sering mengeluarkan keringat. Kegemukan, stres, penyakit menahun seperti TBC atau Diabetes Mellitus, dan status sosial ekonomi yang rendah juga dapat menjadi pemicu datangnya penyakit eksim.
Pencegahan Eksim
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh para penderita penyakit eksim adalah :
  1. Jangan terlalu sering mandi (karena kalau terlalu sering basah maka akan susah keringnya) atau bila perlu di lap saja.
  2. Bila akan mandi gunakan air hangat-hangat kuku (jangan terlalu panas).
  3. Hindari pengunaan sabun pada daerah yang terserang eksim karena bila daerang yang terserang eksim terkena sabun maka akan teriritasi.
  4. Hindari kontak dengan kain atau selimut yang terbuat dengan wol, pakailah pakaian yang bersih, tidak ketat dan meyerap keringat.
  5. Bila eksimnya dikarenakan alergi terhadap makanan tertentu, maka hindari makanan tersebut.
  6. Jangan menggunakan sabun atau deterjen yang keras.
  7. Hindari penggunaan zat-zat kimia seperti kosmetik dan obat-obatan yang terlalu keras terhadap kulit.
  8. Jaga keseimbangan berat badan, orang yang mempunyai berat badan lebih, apalagi sangat gemuk lebih banyak berkeringat dan mempunyai gesekan pada lipatan kulit yang memicu jamur kulit.
  1. Dan yang paling penting jangan menggaruk. Menggaruk eksim hanya akan memperburuk keadaan, karena kulit akan terinfeksi oleh bakteri-bakteri yang ada di dalam kuku, dan bila lukanya sudah mengering maka warna kulit akan tampak berbeda. Sebaiknya guntinglah kuku pada orang yang mempunyai penyakit eksim agar luka tidak terinfeksi oleh kuman.
Pengobatan Eksim
Tujuan utama dari pengobatan adalah menghilangkan rasa gatal untuk mencegah terjadinya infeksi. Ketika kulit terasa sangat kering dan gatal, lotion dan krim pelembab sangat dianjurkan untuk membuat kulit menjadi lebih lembab. Tindakan ini biasanya dilakukan saat kulit masih sedikit basah, seperti saat habis mandi sehingga lotion yang dioleskan akan mempertahankan kelembaban kulit. Kompres dingin juga diduga dapat mengurangi rasa gatal yang terjadi.
Salep atau krim yang mengandung kortikosteroid seperti hydrokortison diberikan untuk mengurangi proses inflamasi atau keradangan. Untuk kasus kasus yang berat, dokter akan memberikan tablet kortikosteroid dan apabila pada daerah eksim telah terinfeksi maka bisa diberikan antibiotika untuk membunuh bakteri penyebab infeksi. Obat lain yang dibutuhkan adalah antihistamin untuk mengurangi rasa gatal yang terlalu berat, dan cyclosporin untuk penderita yang tidak berespon terhadap semua jenis pengobatan yang diberikan.
Dari berbagai sumber.

Kamis, 05 April 2012

Kanker Jaringan Lunak


Kanker Jaringan Lunak

Jaringan lunak adalah bagian dari tubuh yang terletak antara kulit dan tulang serta organ tubuh bagian dalam. Yang tergolong jaringan lunak antara lain adalah otot, tendon, jaringan ikat, lemak dan jaringan synovial (jaringan di sekitar persendian).
Tumor jaringan lunak dapat terjadi di seluruh bagian tubuh mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. Tumor jaringan lunak ini ada yang jinak dan ada yang ganas. Tumor ganas atau kanker pada jaringan lunak dikenal sebagai sarcoma jaringan lunak atau Soft Tissue Sarcoma (STS).
Kanker jaringan lunak termasuk kanker yang jarang ditemukan, insidensnya hanya sekitar 1% dari seluruh keganasan yang ditemukan pada orang dewasa dan 7-15% dari seluruh keganasan pada anak. Bisa ditemukan pada semua kelompok umur.
Pada anak-anak paling sering pada umur sekitar 4 tahun dan pada orang dewasa paling banyak pada umur 45-50 tahun.
Lokasi yang paling sering ditemukan adalah pada anggota gerak bawah yaitu sebesar 46% di mana 75% ada diatas lutut terutama di daerah paha. Di anggota gerak atas mulai dari lengan atas, lengan bawah hingga telapak tangan sekitar 13%. 30% di tubuh bagian luar maupun dalam, seperti pada dinding perut, dan juga pada jaringan lunak dalam perut maupun dekat ginjal atau yang disebut daerah retroperitoneum. Pada daerah kepala dan leher sekitar 9% dan 1% di tempat lainnya, antara lain di dada.
Penyebaran atau metastasis kanker ini paling sering melalui pembuluh darah ke paru-paru , ke liver, dan tulang. Jarang menyebar melalui kelenjar getah bening.
Gejala dan tanda kanker jaringan lunak tidak spesifik, tergantung pada lokasi di mana tumor berada, umumnya gejalanya berupa adanya suatu benjolan dibawah kulit yang tidak terasa sakit. Hanya sedikit penderita yang mengeluh sakit, yang biasanya terjadi akibat pendarahan atau nekrosis dalam tumor, dan bisa juga karena adanya penekanan pada saraf-saraf tepi.
Tumor jinak jaringan lunak biasanya tumbuh lambat, tidak cepat membesar, bila diraba terasa lunak dan bila tumor digerakan relatif masih mudah digerakan dari jaringan di sekitarnya dan tidak pernah menyebar ke tempat jauh.
Umumnya pertumbuhan kanker jaringan lunak relatif cepat membesar, berkembang menjadi benjolan yang keras, dan bila digerakkan agak sukar dan dapat menyebar ke tempat jauh ke paru-paru, liver maupun tulang. Kalau ukuran kanker sudah begitu besar, dapat menyebabkan borok dan perdarahan pada kulit diatasnya.
Metode diagnosis yang paling umum selain pemeriksaan klinis adalah dengan pemeriksaan biopsi, bisa dengan biopsi aspirasi jarum halus (FNAB) atau biopsi dari jaringan tumor langsung berupa biopsi insisi yaitu biopsi dengan mengambil jaringan tumor sebagian sebagai contoh bila ukuran tumornya besar. Bila ukuran tumor kecil, dapat dilakukan biopsi dengan pengangkatan seluruh tumor. Jaringan hasil biopsi diperiksa oleh dokter patologi anatomi, dan dapat diketahui apakah tumor jaringan lunak yang jinak atau ganas. Bila ganas, dapat juga dilihat dan ditentukan jenis subtipe histologis tumor tersebut, yang sangat berguna untuk menentukan tindakan selanjutnya.
Bila diagnosis sudah ditegakkan, maka penanganannya tergantung pada jenis tumor jaringan lunak itu sendiri. Bila jinak, maka cukup hanya benjolannnya saja yang diangkat dan tidak ada tindakan tambahan lainnya. Bila tumor jaringan lunak hasilnya ganas atau kanker, maka pengobatannya bukan hanya tumornya saja yang diangkat, namun juga dengan jaringan sekitarnya sampai bebas tumor menurut kaidah yang telah ditentukan, tergantung dimana letak kanker ini.
Tindakan pengobatannya adalah berupa operasi eksisi luas.
Penggunaan radioterapi dan khemoterapi hanyalah sebagai pelengkap, namun responsnya kurang begitu baik, kecuali untuk jenis kanker jaringan lunak yang berasal dari otot yang disebut embrional rhabdomyosarcoma.
Untuk kanker yang ukurannya besar, setelah operasi, ditambah dengan radioterapi.
Pada kanker jaringan lunak yang sudah lanjut, dengan ukuran yang besar, resiko kekambuhan setelah dilakukan tindakan operasi masih dapat terjadi. Oleh karena itu setelah operasi biasanya penderita harus sering kontrol untuk memonitor ada tidaknya kekambuhan pada daerah operasi ataupun kekambuhan ditempat jauh berupa metastasis di paru, liver atau tulang.

Jumat, 02 Maret 2012

Kanker Serviks


Kanker Serviks
  • Kebanyakan infeksi HPV dan kanker serviks stadium dini berlangsung tanpa menimbulkan gejala sedikitpun sehingga penderita masih dapat menjalani kegiatan sehari-hari. (7)
  • Namun, jika dilakukan pemeriksaan deteksi dini dapat ditemukan adanya sel-sel serviks yang tidak normal yang disebut juga sebagai lesi prakanker. (7)
  • Bila kanker sudah mengalami progresifitas atau stadium lanjut maka gejala-gejala yang dapat timbul antara lain: (7)
    • Pendarahan setelah senggama.
    • Pendarahan spontan yang terjadi antara periode menstruasi rutin.
    • Timbulnya keputihan yang bercampur dengan darah dan berbau.
    • Nyeri panggul dan gangguan atau bahkan tidak bisa buang air kecil.
    • Nyeri ketika berhubungan seksual.
  • Jangan tunda untuk menghubungi dokter jika Anda menemui gejala tersebut.
  • Kanker serviks merupakan pertumbuhan dari suatu kelompok sel yang tidak normal pada serviks (leher rahim).
  • Perubahan ini biasanya memakan waktu beberapa tahun sebelum berkembang menjadi kanker. Oleh sebab itu sebenarnya terdapat kesempatan yang cukup lama untuk mendeteksi apabila terjadi perubahan pada sel serviks melalui skrining (papsmear atau IVA) dan menanganinya sebelum menjadi kanker serviks.


Rabu, 29 Februari 2012

Jantung dan Sistem Sirkulasi Manusia


Jantung dan Sistem Sirkulasi Manusia

Satu detakan jantung kita menunjukkan satu pengiriman darah ke seluruh tubuh. Setiap hari, 2000 galon darah yang membawa oksigen dan nutrisi mengalir melalui pembuluh darah yang menghubungkan berbagai organ dan bagian tubuh lainnya. Inilah alasan mengapa jantung dan sistem sirkulasi darah (atau sistem kardiovaskuler) adalah penyokong utama kehidupan manusia.

Ada dua pemeran utama dalam sistem sirkulasi manusia, yakni jantung dan pembuluh darah. 

Jantung adalah sebuah organ berotot yang bertugas memompa darah ke seluruh organ tubuh dengan melakukan kontraksi berirama secara repetitif. Untuk memompa darah, jantung biasanya berdetak 60 hingga 100 kali per menit, atau lebih cepat bila dibutuhkan.
Detakan itu ditentukan oleh pesan yang dikirimkan oleh tubuh ke jantung. Pesan itulah yang menentukan kapan jantung memompa lebih banyak atau lebih sedikit darah, tergantung kebutuhan individu. Ketika kita tidur, jantung akan memompa secukupnya karena organ-organ tubuh hanya membutuhkan sedikit oksigen saat beristirahat. Sebaliknya, saat tubuh kita merasa ketakutan atau berolahraga, organ tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen sehingga jantung pun akan memompa lebih banyak darah.
Darah yang dipompa keluar jantung akan dialirkan melalui dua sirkulasi.
Sirkulasi pertama, yakni sirkulasi pulmoner, adalah sirkulasi darah yang bermula saat darah keluar dari rongga bilik kanan ke paru-paru lalu kembali ke rongga serambi kiri jantung. Setelah meninggalkan bilik kanan, darah mengalir melalui pembuluh kapiler yang mengelilingi kantong-kantong udara di paru-paru. Di sinilah darah menyerap oksigen (yang kita hirup) dan melepaskan karbondioksida (yang kita keluarkan melalui hembusan napas).
Selanjutnya, darah di serambi kiri akan dialirkan ke bilik kiri. Sirkulasi sistemik pun dimulai saat darah yang kaya akan oksigen itu dialirkan ke luar dari bilik kiri melalui aorta ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru. Darah kemudian kembali ke jantung melalui serambi kanan.
Beberapa Penyakit yang Berhubungan dengan Jantung dan Sistem Sirkulasi Manusia
1. Tekanan Darah Tinggi/Rendah
Nilai tekanan darah seseorang ditentukan oleh tekanan sistolik dan diastolik. Tekanan sistolik adalah tekanan yang dihasilkan saat jantung memompa darah melalui arteri ke seluruh tubuh, sementara tekanan diastolik merupakan tekanan yang dialami oleh arteri saat jantung beristirahat di setiap detak/pemompaan.

Tekanan darah yang normal adalah sekitar atau di bawah 120/8o mmHg. Bila tekanan darah seseorang sering berada di atas angka itu, maka dianggap mengalami hipertensi (tekanan darah tinggi). Bila tekanan darahnya ada di 90/60 atau di bawahnya, maka dianggap mengalami hipotensi (tekanan darah rendah).
Ketahui lebih lanjut tentang hipertensi di artikel berjudul Tanya Jawab: Hipertensi dan tentang hipotensi di Hipotensi: Bukan “Penyakit Bagus”.
2. Penyakit Jantung Koroner
Ini adalah kelainan jantung yang paling sering dialami oleh orang dewasa. Penyakit ini disebabkan oleh ateroskeloris, yaitu penumpulan plak lemak, kalsium, dan sel mati di bagian dalam arteri koroner (pembuluh yang dilewati darah saat menuju ke jantung) sehingga menghambat aliran darah.

Akibatnya, otot-otot jantung akan rusak karena kekurangan oksigen. Selain itu, penyakit jantung koroner juga dapat memicu terjadinya serangan jantung.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang serangan jantung, Anda dapat membacanya di artikel yang berjudul Serangan Jantung ini.
3. Kolesterol Tinggi
Kolesterol adalah substansi yang ditemukan di sel-sel tubuh, darah, dan beberapa makanan yang kita konsumsi. Terlalu banyak kolesterol dalam darah, dikenal dengan nama hiperkolesterolemia atau hiperlipidemia, dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan memicu serangan jantung.

Ketahui cara mewaspadai kadar kolesterol Anda di artikel Waspadai Kolesterol Anda! ini.
Selain ketiga penyakit tersebut, masih banyak penyakit lain yang dapat mengganggu kesehatan jantung dan sistem sirkulasi kita. Lalu, apa yang dapat kita lakukan untuk untuk mencegah penyakit-penyakit tersebut?
Yang terutama adalah mengubah gaya hidup dengan cara mengatur pola makan (seperti yang tertulis di Menu Sehat untuk Jantung Sehat). Anda juga harus berolahraga secara teratur.
Ingatlah bahwa jantung adalah organ utama yang mengatur kehidupan kita dan sistem sirkulasi adalah yang mengantarkan nutrisi ke seluruh organ tubuh kita. Bila kita ingin semua bagian tubuh kita berfungsi dengan baik, maka berikanlah perhatian lebih kepada jantung dan sistem sirkulasi kita.

Diet Jatung


DIET JANTUNG
Penyakit jantung terjadi akibat proses berkelanjutan, di mana jantung secara berangsur kehilangan kemampuannya untuk melakukan fungsi secara normal. Pada awal penyakit, jantung mampu mengkompensasi ketidakefisiensian fungsinya dan mempertahankan sirkulasi darah normal melalui pembesaran dan peningkatan denyut nadi (Compensated Heart Disease).

Dalam keadaan tidak terkompensasi (Decompensatio Cordis), sirkulasi darah yang tidak normal menyebabkan sesak nafas (dyspnea), rasa lelah, dan rasa sakit di daerah jantung. Berkurangnya aliran darah dapat menyebabkan kelainan pada fungsi ginjal, hati, otak, serta tekanan darah, yang berakibat terjadinya resorpsi natrium. Hal ini akhirnya menimbulkan edema. Penyakit jantung menjadi akut bila disertai infeksi (Endocarditis atau Carditis), Gagal Jantung, setelah Myocard Infarct, dan setelah operasi jantung.

Tujuan Diet
Tujuan Diet Penyakit Jantung adalah :
1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung
2. Menurunkan berat badan bila terlalu gemuk
3. Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam dan air.
Syarat Diet
Syarat-syarat Diet Penyakit Jantung adalah sebagai berikut :
1. Energi cukup, untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal.
2. Protein cukup yaitu 0,8 g/kg BB.
3. Lemak sedang, yaitu 25-30% dari kebutuhan energi total, 10% berasal dari lemak jenuh, dan 10-15% lemak tidak jenuh.
4. Kolesterol rendah, terutama jika disertai dengan dislipidemia.
5. Vitamin dan mineral cukup. Hindari penggunaan suplemen kalium, kalsium, dan magnesium jika tidak dibutuhkan.
6. Garam rendah, 2-3 g/hari, jika disertai hipertensi atau edema.
7. Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas.
8. Serat cukup untuk menghindari konstipasi.
9. Cairan cukup, ± 2 liter/hari sesuai dengan kebutuhan.
10. Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit, diberikan dalam porsi kecil.
11. Bila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan dapat diberikan tambahan berupa makanan enteral, parenteral, atau suplement gizi.

Jenis Diet

Diet Jantung I
Diet Jantung I diberikan kepada pasien penyakit jantung akut seperti Myocard Infarct (MCI) atau Dekompensasio Kordis berat. Diet diberikan berupa 1-1,5 liter cairan/hari selama 1-2 hari pertama bila pasien dapat menerimanya. Diet ini sangat rendah energi dan semua zat gizi, sehingga sebaiknya hanya diberikan selama 1-3 hari.

Diet Jantung II
Diet Jantung II diberikan dalam bentuk makanan saring atau lunak. Diet diberikan sebagai perpindahan dari Diet Jantung I, atau setelah fase akut dapat diatasi. Jika disertai hipertensi dan/atau edema, diberikan sebagai Diet Jantung II Garam Rendah. Diet ini rendah energi, protein, kalsium dan thiamin.

Diet Jantung III
Diet Jantung III diberikan dalam bentuk Makanan Lunak atau Biasa. Diet diberikan sebagai perpindahan dari Diet Jantung II atau kepada pasien jantung dengan kondisi yang tidak terlalu berat. Jika disertai hipertensi dan/atau edema, diberikan sebagai Diet Jantung III Garam Rendah. Diet ini rendah energi dan kalsium, tetapi cukup zat gizi lain.

Diet Jantung IV
Diet Jantung IV diberikan dalam bentuk Makanan Biasa. Diet diberikan sebagai perpindahan dari Diet Jantung III atau kepada pasien jantung dengan keadaan ringan. Jika disertai hipertensi dan/atau edema, diberikan sebagai Diet Jantung IV Garam Rendah. Diet ini cukup energi dan gizi lain, kecuali kalsium.

Daftar Pustaka :
Alamatsier S. 2005. Penuntun Diet. Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.